Dalam pembuatan sebuah website minimal terdiri dari tiga jenis script,
yakni Server Side, Client Side dan P SQL. Kali ini #one akan membahas
tentang Client Side Scripting (CS), CS adalah sekumpulan script yang di
exekusi langsung oleh computer client kemudian CS memiliki banyak jenisnya,
setiap CS memiliki aturan, fungsi dan
tujuannya penulisannya masing-masing.
Berikut yang #one maksud dengan CS itu adalah :
Html,
Css,
Javascript dan,
Lain-lain.
#one akan berikan beberapa ciri-ciri dari CS, seperti berikut :
Tidak bisa berkomunikasi langsung dengan database,
Setiap kali button di click atau event di click maka page tidak akan reload dan
Memory yang digunakan untuk mengeksekusi script adalah memory computer client..
Dalam pembuatan sebuah website minimal terdiri dari tiga jenis script, yakni Server Side, Client Side dan P SQL. Kali ini #one akan membahar tentang Server Side Scripting (SS), SS adalah sekumpulan script yang di exekusi langsung oleh server kemudian SS memiliki banyak jenisnya, setiap SS memiliki aturan penulisannya masing-masing tapi fungsi dan tujuannya hampir 100% sama.
Berikut yang #one maksud dengan SS itu adalah :
Php,
Java,
C#,
Python,
Ruby dan
Lain-lain.
#one akan berikan beberapa ciri-ciri dari SS, seperti berikut :
Bisa berkomunikasi langsung dengan database atau terdapat modul connection database,
Setiap kali button di click atau event di click maka page akan reload dengan menggunakan methoda POST atau GET dan
Memory yang digunakan untuk mengeksekusi script adalah memory Server.
Metode ini dikenalkan oleh Royce pada tahun 1970 dan methode ini salah satu methode yang sering digunakan oleh developer. Pada
dasarnya Waterfall bekerja seperti aliran air yang jatuh dan jika air
tersebut tidak dimanfaatkan maka air itu akan diserap bumi dan akan
kembali dialirkan, sehingga dalam tahapannya jika langkah satu belum
dikerjakan maka tidak akan bisa melanjutkan kelangkah 2, 3 dan
seterusnya jika terjadi kegagalan dalam tahap 3 maka proses pembangunan
harus kembali ke tahap 2 dan begitu seterusnya.
Sekarang #one akan terangkan tahapan-tahapan dari Waterfall :
Requirement, adalah tahapan awal pada pase Waterfall dimana seorang
analis akan dominan bekerja dalam tahap ini, analis akan mengali
kebutuhan atau fiture apa saja yang diperlukan untuk pembuatan software.
dalam tahap ini akan menghasilkan document user requirement.
Design System, pada pase ini analis dan designer bekerja sama untuk menterjemahkan
document user requirement kedalam bentuk design aplikasi bisa berupa
mockup atau flowchart. Pada ini akan menghasilkan document software
requirement atau document tekhnis.
Coding atau Pengkodean, pada pase ini, programmer akan dominan bekerja karena pase ini adalah
pase penterjemahan design aplikasi kedalam bahasa pemograman. setelah
pembuatan software selesai maka pada fase ini akan menghasilkan sebuah
software.
Testing dan implementasi, pada pase ini antara client dan pihak developer bertemu untuk
mengetes kehandalan dari fitur-fiturnya, jika tidak ada yang salah pada
tahap ini, maka akan dilakukan pemasangan atau implementasi. Pase ini
akan memunculkan document UAT (User Accept Table) sebuah document yang
berisikan persetujuan dari pihak client yang menyatakan bahwa software
atau featur telah selesai di bangun.
Maintenance, pase ini adalah pase pemilaharaan software yang bertujuan untuk
membetulkan bugs bila ada pada pase ini akan menghasilkan document
maintenance.
SDLC adalah singkatan dari Software Live cycle.
Sebuah paradigma dalam pembuatan software bersekala besar maupun kecil
yang bertujuan untuk mengatur proses pembangunana sebuah software. SDLC
akan sangat terasa manfaatnya ketika pembuatan software
dikerjakan oleh banyak orang yang memiliki tugasnya masing-masing, tanpa aturan dan
tahapan pengembanga mungkin saja waktu dan tenaga bisa terbuang percuma.
Ada
banyak sekali SDLC yang bisa digunakan dalam pembuatan software,
SDLC ada yang bersifat kaku dan ada juga yang bersipat dinamis pada
dasarnya semua SDLC memisahkan atau membagi tahapan pembuatan software
ke beberapa bagian seperti analisis ataupun pengkodean ada yang
bertujuan untuk menghemat pengeluaran, ada yang bertujuan mengotimasikan
prodak, dan ada juga yang mengutamakan kepuasan client.
Berikut ini #one akan berikan beberapa contoh contoh SDLC yang sering digunakan :
Kali ini #one akan membagikan istilah lain selain HTML yaitu CSS, Apa CSS itu? CSS adalah kependekan dari Cascading Style Sheet, dari namanya saja sudah jelas hal ini berkenaan erat dengan gaya, model, atau bentuk. Fungsi CSS adalah memperindah, mempercantik, dan menyeragamkan penampilan setiap element-element HTML sehingga tampilan website enak dipandang, atau good looking.
Sedikit sejarah mengenai CSS, CSS sendiri merupakan sebuah teknologi internet yang direkomendasikan oleh World Wide Web Consortium atau W3C pada tahun 1996. Setelah CSS distandarisasikan, Internet Explorer dan Netscape melepas browser terbaru mereka yang telah sesuai atau paling tidak hampir mendekati dengan standar CSS. Untuk saat ini terdapat tiga versi CSS, yaitu CSS1, CSS2, dan CSS3.
CSS1 dikembangkan berpusat pada pemformatan dokumen HTML, CSS2 dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan terhadap format dokumen agar bisa ditampilkan di printer, sedangkan CSS3 adalah versi terbaru dari CSS yang mampu melakukan banyak hal dalam desain website. CSS2 mendukung penentuan posisi konten, downloadable, huruf font, tampilan pada tabel /table layout dan media tipe untuk printer. CSS3 juga dapat melakukan animasi pada halaman website, diantaranya animasi warna hingga animasi 3D. Dengan CSS3 desainer lebih dimudahkan dalam hal kompatibilitas websitenya pada smartphone dengan dukungan fitur baru yakni media query. Selain itu, banyak fitur baru pada CSS3 seperti: multiple background, border-radius, drop-shadow, border-image, CSS Math, dan CSS Object Model.
Selanjutnya #one akan memberikan sedikit contoh penggunaan CSS, seperti berikut :
Setelah membuat coding tersebut save dengan extention .html dan buka menggunakan browser maka akan muncul tampilan seperti berikut ini :